
18 Jan Toxoplasma Adalah Gejala, Penyebab, dan Cara Mencegah Infeksi Parasit
Bagi Anda yang berencana untuk hamil atau sedang hamil tetap waspada terhadap suatu penyakit, salah satunya toxoplasma. Toxoplasma adalah penyakit yang berasal dari parasit toxoplasma gondii. Meskipun penyakit ini biasanya menimbulkan gejala ringan, tetapi toxoplasma adalah penyakit yang membahayakan. Lantas, apa penyebab dan bagaimana cara mencegah toxoplasma? Simak lebih lanjut ulasan ini!
Apa Itu Toxoplasma?
Toxoplasma adalah penyakit yang disebabkan parasit toxoplasma gondii. Parasit ini bisa menginfeksi manusia dan beberapa jenis hewan. Infeksi toxoplasma pada manusia umumnya gejala ringan mirip flu. Namun, pada individu dengan sistem kekebalan yang lemah, seperti mengidap HIV/AIDS atau wanita hamil, parasit toksoplasma menjadi serius. Pada kasus yang jarang terjadi, infeksi ini dapat menyebabkan masalah pada otak dan mata, serta masalah jantung dan paru-paru.
Salah satu hal menarik dari toxoplasma adalah kemampuannya untuk memanipulasi perilaku inangnya. Pada hewan mamalia, termasuk tikus, parasit ini dapat mengubah perilaku inang, membuatnya kurang takut terhadap predator alamiahnya.
Baca Juga: Ketahui Program Bayi Tabung, Mulai dari Faktor Penentu hingga Prosesnya
Gejala Toxoplasma
Gejala toksoplasma dapat bervariasi tergantung sistem kekebalan tubuh seseorang. Berikut gejala yang mungkin terjadi.
1. Gejala Ringan
Gejala ringan toksoplasmosis umumnya terjadi pada individu dengan sistem kekebalan yang sehat.
- Demam
- Kelelahan
- Pembesaran kelenjar getah bening
- Sakit tenggorokan
- Kehilangan nafsu makan
- Sakit kepala
- Otot dan sendi yang terasa sakit
2. Gejala yang Lebih Serius
Pada individu dengan sistem kekebalan lemah, seperti penderita HIV/AIDS atau pasien yang menjalani transplantasi organ, infeksi toksoplasmosis dapat menjadi lebih serius dan menunjukkan gejala, seperti:
- Masalah neurologis seperti kebingungan, gangguan berbicara, kejang, dan gejala mirip stroke
- Gangguan penglihatan dan mata merah
- Gangguan pernapasan dan masalah pada paru-paru
- Gangguan hati dan hati membesar
3. Gejala pada Ibu Hamil dan Bayi Baru Lahir
Infeksi toksoplasmosis pada ibu hamil dapat membahayakan bayi yang dikandungnya. Gejala pada bayi yang baru lahir dapat meliputi:
- Pertumbuhan terhambat.
- Masalah penglihatan dan pendengaran.
- Masalah pada hati dan limpa.
- Gangguan sistem saraf pusat.
Penyebab Toxoplasma
Penyebab toxoplasma adalah infeksi oleh parasit protozoa toxoplasma gondii. Parasit ini dapat masuk ke tubuh manusia dan hewan melalui berbagai cara, yang utama adalah melalui konsumsi makanan atau air yang terkontaminasi oleh kista atau sista toxoplasma, serta melalui kontak langsung dengan kotoran kucing yang mengandung parasit.
Beberapa jalur penularan toksoplasma adalah:
1. Konsumsi Daging Tidak Dimasak dengan Baik
Toxoplasma gondii dapat ada dalam daging mentah atau setengah matang dari hewan yang terinfeksi. Jika daging ini tidak Anda masak dengan baik, parasit dapat masuk ke tubuh manusia yang mengonsumsinya.
2. Kontak dengan Kotoran Kucing
Kucing merupakan inang akhir utama dari Toxoplasma. Kotoran kucing yang mengandung telur Toxoplasma (oosista) dapat mengandung parasit yang masih hidup. Manusia dapat terpapar dengan menyentuh benda yang terkontaminasi kotoran kucing dan kemudian menyentuh area mulut, hidung, atau mata mereka.
3. Transfusi Darah dan Transplantasi Organ
Meskipun jarang terjadi, infeksi toksoplasmosis juga dapat tertularkan melalui transfusi darah atau transplantasi organ dari donor yang terinfeksi.
Baca Juga: Coba 7 Cara Program Cepat Hamil
Diagnosis Toxoplasma
Diagnosis toxoplasma dapat melibatkan berbagai metode klinis dan laboratorium, seperti:
1. Tes Darah
● Tes Serologi: Jenis tes ini termasuk tes IgG dan IgM. Tes IgG menunjukkan apakah seseorang pernah terinfeksi sebelumnya, sedangkan tes IgM mengindikasikan infeksi yang lebih baru.
● Uji Aviditas: Uji aviditas untuk memperkirakan usia infeksi. Ini membandingkan konsentrasi antibodi IgG terhadap toxoplasma dengan waktu perkembangan infeksi.
2. Biopsi Jaringan
Pada kasus-kasus yang jarang, dokter dapat melakukan biopsi jaringan dari organ yang terinfeksi, seperti otak atau otot. Hal ini untuk mencari tanda-tanda infeksi toxoplasma.
3. Tes Cairan Tubuh
Jika ada dugaan infeksi toksoplasmosis pada sistem saraf pusat, dokter biasanya melakukan tes cairan serebrospinal (CSF) untuk mendeteksi keberadaan parasit atau antibodi dalam cairan tersebut.
4. Tes Molekuler
Teknik seperti reaksi berantai polimerase (PCR) untuk mendeteksi DNA Toxoplasma gondii dalam sampel biologis. Ini adalah metode yang sangat sensitif untuk mendeteksi parasit.
5. Pemeriksaan Prenatal
Pada ibu hamil, tes darah serologi dapat membantu mendeteksi risiko infeksi toksoplasmosis pada janin. Uji cairan ketuban atau sampel darah janin juga untuk mendiagnosis infeksi pada janin.
6. Pemeriksaan Penglihatan
Pada kasus infeksi ocular toksoplasmosis (terkait dengan mata), pemeriksaan mata dan tes khusus lainnya mungkin diperlukan untuk mendiagnosis dan mengamati perkembangan infeksi di mata.
Cara Mengobati Toxoplasma
Pengobatan toxoplasma melibatkan penggunaan obat-obatan untuk mengurangi beban parasit dalam tubuh dan mengatasi gejala. Pada kasus serius, kombinasi obat seperti pirimetamin dan sulfadiazine sering direkomendasikan. Obat ini menghambat pertumbuhan parasit dan biasanya dikonsumsi selama beberapa minggu.
Pada beberapa kasus, obat alternatif seperti klorokuin atau atovaquone juga dapat digunakan. Penting untuk mengikuti dosis dan petunjuk dokter serta memantau perkembangan infeksi melalui tes lanjutan setelah pengobatan.
Komplikasi Toxoplasma
Toxoplasma dapat menyebabkan komplikasi terutama pada individu dengan sistem kekebalan lemah atau pada janin yang terinfeksi selama kehamilan. Inilah komplikasi yang dapat muncul akibat infeksi toxoplasma.
- Masalah Neurologis: Pada seseorang dengan kekebalan lemah, infeksi bisa menyebabkan peradangan otak, menyebabkan kebingungan, kejang, dan gangguan saraf lainnya.
- Masalah Mata (Ocular Toxoplasmosis): Infeksi di mata bisa merusak penglihatan, menyebabkan kabur, nyeri, dan penglihatan gelap.
- Masalah pada Bayi Lahir: Infeksi pada janin akibat ibu hamil terinfeksi bisa menghambat pertumbuhan, memengaruhi penglihatan, pendengaran, dan menyebabkan masalah neurologis.
- Infeksi Reaktif pada Ibu Hamil: Toksoplasmosis pada ibu hamil dapat memicu reaksi infeksi, walaupun gejalanya biasanya ringan.
- Infeksi pada Transplantasi Organ: Pasien transplantasi organ yang menggunakan obat penekan kekebalan dapat terinfeksi toksoplasmosis sebagai efek samping obat.
Baca Juga: Ciri-Ciri Wanita Subur untuk Tingkatkan Kehamilan
Cara Mencegah Toxoplasma
Berikut cara mencegah toxoplasma yang bisa Anda lakukan.
- Cuci tangan dengan sabun dan air setelah berinteraksi dengan tanah atau hewan
- Masak daging hingga matang dan hindari mengonsumsi daging mentah atau setengah matang
- Hindari susu mentah atau produk susu tanpa proses pasteurisasi.
- Cuci buah dan sayuran dengan air bersih sebelum mengonsumsinya
- Gunakan sarung tangan saat berkebun atau kontak dengan tanah
- Selalu menjaga kebersihan ketika memelihara kucing
- Hindari kontak dengan kotoran kucing dan pasir kucing selama kehamilan
- Hindari kontak dengan hewan liar yang mungkin terinfeksi
Toxoplasma adalah penyakit yang harus diwaspadai meskipun jarang menimbulkan gejala, tetapi bisa menjadi masalah kesehatan serius pada terlebih pada orang yang memiliki imun tubuh lemah. Apabila Anda atau orang sekitar Anda mengalami gejala di atas, segera periksa ke dokter untuk mendapatkan penangan yang tepat.
Telah direview oleh Dr Sony Prabowo, MARS
Source:
Tim Konten Medis