Sistem Reproduksi Wanita

Sistem Reproduksi Wanita

Sistem Reproduksi Wanita

Membahas mengenai organ intim wanita terkadang masih menjadi topik yang tabu untuk dibicarakan. Padahal organ kewanitaan termasuk dalam sistem reproduksi wanita sehingga memungkinkan seorang wanita untuk menstruasi, mengandung, melahirkan termasuk memenuhi kebutuhan biologis. Dan penting untuk menjaga organ intim wanita tetap sehat untuk dapat mempersiapkan kehamilan. Pelajari lebih lanjut ulasan berikut!

Anatomi Organ Reproduksi Wanita

Organ intim wanita sebagai organ reproduksi terlibat dalam aktivitas seksual dan kesuburan termasuk organ-organ di dalamnya, seperti rahim, ovarium, saluran tuba, vagina, serta hormon. Adapun antomi dan fungsi sistem reproduksi wanita meliputi:

1. Ovarium

Ovarium atau indung telur berbentuk seperti biji kenari berfungsi menghasilkan sel telur untuk proses pembuahan. Selain itu, ovarium juga berfungsi untuk menghasilkan hormon pada wanita seperti hormon estrogen dan progesteron.

Hornon ini yang nantinya akan berkerja untuk proses perkembangan dan pelepasan sel telur.

2. Saluran Tuba

Saluran tuba yang menyerupai 2 tabung tipis merupakan saluran penghubung antara ovarium dan rahim sehingga memungkinkan sel telur yang terproduksi indung telur terbawa menuju rahim. Proses pembuahan sperma juga terjadi di saluran tuba.

Dengan begitu, sel telur yang sudah terbuahi ini akan terbawa melalui tuba sampai ke lapisan rahim.

Baca Juga: Kenali Infertilitas pada Wanita

3. Rahim

Rahim Wanita tersusun atas beberapa jenis lapisan otot yang tebal. Jika terjadi pembuahan, sel telur yang sudah terbuahi tersebut akan berada dalam rahim dan nantinya rahim menjadi tempat untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan janin .

Sebaliknya , jika tidak terjadi pembuahan lapisan rahim akan mengalami penabalan dan peluruhan dinding rahim atau terkenal dengan nama proses menstruasi.

4. Serviks

Serviks, atau leher rahim, menghubungkan vagina dan rahim serta menghasilkan lendir untuk mencegah infeksi bakteri.

5. Vagina

Vagina merupakan alat intim wanita berupa tabung dengan lapisan otot yang menghubungkan alat kelamin luar dengan rahim. Otot–otot yang elastis pada vagina memungkinakan untuk vagina dapat berkontraksi yang dapat mempermudah proses persalinan nantinya.

Baca Juga: Mengenal Proses Fertilisasi dan Kehamilan

Sistem Reproduksi Wanita

Vagina berkontraksi permudah persalinan.

Cara Kerja Sistem Reproduksi Wanita

Reproduksi merupakan proses untuk menghasilkan keturunan, dan pada manusia reproduksi berlangsung secara seksual. Proses reproduksi ini penting untuk menjaga kelangsungan hidup individu. Sistem reproduksi wanita memiliki peran penting yaitu untuk memproduksi sel telur, konsepsi, kelahiran, dan persalinan. Berikut merupakan cara proses reproduksi mulai dari ovulasi:

1. Ovulasi

Proses pelepasan sel telur yang matang dari ovarium atau ovulasi. Sel telur yang terlepaskan pada saat ovulasi akan terbawa ke saluran tuba dan dapat menetap selama 12-24 jam sehingga siap untuk terbuahi.

Sementara sperma dapat hidup di dalam saluran reproduksi wanita selama 5 hari setelah berhubungan seksual. Sehingga kehamilan bisa terjadi jika sperma hidup bertemu dengan sel telur di saluran tuba.

Ovulasi ini muncul dengan peningkatan lendir serviks. Jika sel telur tersebut tidak mengalami pembuahan, lapisan rahim akan luruh melalui vagina.

Kondisi ini sebagai menstruasi. Siklus menstruasi terjadi saat wanita memasuki masa puber, umumnya wanita mengalami menstruasi pertama pada usia 9-16 tahun.

2. Implantasi

Sel telur yang yang telah dibuahi oleh sel sperma akan tertanam dalam lapisan rahim dan proses ini juga kemudian akan berlanjut menjadi proses implantasi umumnya terjadi 5-6 hari setelah pembuahan. Sel telur yang terbuahi akan berkembang menjadi zigot.

Kemudian, zigot melewati prosesnya menjadi embrio dan berkembang sebagai janin. Perkembangan pun berlanjut sel-sel berkembang biak, janin akan mengapung dalam cairan ketuban. Janin juga mendapatkan oksigen dan nutrisi dari darah ibu melalui plasenta.

Cairan ketuban berfungsi untuk melindungi janin dari goncangan atau benturan selama kehamilan.

Baca Juga: Belum Hamil? Yuk, Lakukan Pemeriksaan Kesuburan!

3. Melahirkan

Kehamilan berlangsung rata-rata 280 hari atau sekitar 9 bulan. Bayi siap lahir saat kepalanya menekan leher rahim yang kemudian otot pada leher rahim mulai rileks dan melebar untuk memungkinkan kepala bayi memasuki vagina. Ketika otot rahim berkontraksi proses ini akan dibarengi dengan pembukaan leher rahim (serviks). Setelah pembukaan lengkap otot panggul ibu akan mendorong bayi dan plasenta keluar melalui vagina.

Organ reproduksi baik pada wanita maupun pria perlu dijaga kesehatannya. Wanita akan menghasilkan sel telur. Sementara pria memproduksi sperma. Kehamilan secara alami membutuhkan masa ovulasi, sperma yang sehat dan rahim normal. Seiring bertambahnya usia, kinerja reproduksi wanita dapat berhenti memasuki masa menopause. Sama halnya dengan organ lain, kita harus merawat dan menjaga kesehatan reproduksi. Pastikan Anda rutin memeriksakan ke dokter sebelum adanya keluhan atau gangguan pada sistem reproduksi.

Telah direview oleh dr. Fatmawati

Source:

Tim Konten Medis
Terakhir diperbarui pada 12 Oktober, 2023
Dipublikasikan 4 September, 2023