
24 Mar Mengenal Prosedur Transfer Embrio yang Perlu Diketahui
Proses transfer embrio dengan memindahkan embrio ke rahim dengan menggunakan tabung tipis. Tujuan prosedur transfer embrio adalah agar embrio menempel di rahim dan memulai kehamilan.
Cara transfer embrio dengan memasukkan embrio yang telah dibuahi ke dalam rahim agar terjadi kehamilan. Prosedur ini menggunakan teknologi canggih dan pengawasan medis untuk membantu pasangan yang sulit hamil.
Sama seperti prosedur medis lainnya, transfer embrio juga bisa mengalami kegagalan bila tidak memperhatikan dengan teliti.
Kelebihan dan kekurangan transfer embrio terletak pada peluang keberhasilan yang lebih tinggi daripada pembuahan alami, tetapi juga memiliki risiko seperti biaya yang mahal dan kemungkinan kehamilan kembar. Lantas, apa saja persiapan, proses, dan pascaembrio transfer? Simak di bawah ini ya.
Persiapan Sebelum Transfer Embrio
Jika Anda akan menjalani teknik transfer embrio untuk pertama kalinya, jangan khawatir karena tim medis akan membantu menjalani proses ini.
Transfer embrio biasanya berlangsung antara 3-5 hari setelah pengambilan telur segar, atau lebih lama jika Anda menggunakan embrio beku. Berikut langkah yang bisa Anda lakukan untuk mempersiapkan diri sebelum melakukan transfer embrio bayi tabung:
1. Konsumsi Obat dan Suplemen Secara Rutin
Pastikan Anda mengikuti petunjuk dokter dalam mengonsumsi obat-obatan dan suplemen. Tanyakan juga tentang penggunaan obat bebas atau suplemen tambahan seperti vitamin D yang mungkin perlu.
Jangan lupa untuk mengikuti jadwal obat kesuburan dan hormon sesuai dengan anjuran dokter.
Baca Juga: Makanan agar Embrio Cepat Menempel di Dinding Rahim
2. Siapkan Kebutuhan Diri dan Hiburan
Persiapkan barang-barang yang Anda perlukan untuk perawatan pribadi dan hiburan selama proses ini. Namun, hindari produk yang mengandung bahan kimia keras untuk menjaga kenyamanan dan kesehatan Anda.
3. Pertimbangkan Terapi Alternatif
Terapi seperti akupunktur, yoga, dan pijat bisa membantu meningkatkan kemungkinan kehamilan, terutama bagi wanita yang menjalani program bayi tabung.
Melakukan terapi ini dalam rutinitas Anda bisa mendukung kesehatan secara keseluruhan.
4. Istirahat yang Cukup
Berikan tubuh Anda cukup waktu untuk beristirahat sebelum dan setelah prosedur. Hindari aktivitas yang berat atau melelahkan untuk menjaga tubuh tetap dalam kondisi terbaik.
5. Hindari Suhu Ekstrem di Area Abdomen dan Rahim
Suhu yang terlalu panas atau terlalu dingin di area perut dan rahim dapat mempengaruhi sistem reproduksi Anda. Jaga agar area tersebut tetap nyaman untuk mendukung keberhasilan transfer embrio.
6. Ikuti Diet yang Sehat
Konsumsi makanan yang tinggi lemak sehat dan rendah karbohidrat untuk membantu mengurangi peradangan di tubuh, saluran pencernaan, dan sistem reproduksi.
Diet yang tepat bisa mendukung kesehatan Anda secara keseluruhan.
7. Hindari Produk dengan Bahan Kimia
Beberapa produk seperti cat kuku, beberapa jenis sampo, dan bahan pembersih rumah tangga bisa mengandung bahan kimia yang sebaiknya Anda hindari. Pilihlah produk yang lebih alami untuk menjaga kesehatan Anda.
8. Rencanakan Hari Prosedur dengan Baik
Sebelum hari transfer, siapkan semua kebutuhan seperti tas dan tentukan waktu keberangkatan. Persiapan yang matang akan membantu mengurangi stres.
9. Minum Air Cukup
Pastikan Anda minum banyak air sebelum transfer embrio. Kandungan kemih yang penuh akan membantu dalam prosedur yang dipandu dengan ultrasound.
Untuk informasi lebih lanjut tentang persiapan yang tepat, bicarakan dengan dokter spesialis endokrinologi reproduksi Anda.
Baca Juga: Catat! Ini Tips Agar Embrio Cepat Menempel di Dinding Rahim
Proses dan Prosedur Embrio Transfer
Sebelum transfer embrio, penting bagi pasien untuk merasa tenang dan nyaman. Beberapa cara yang bisa membantu adalah pijat, akupunktur, atau terapi listrik transkutan.
Selama prosedur, dokter akan menggunakan USG untuk memastikan transfer embrio berjalan dengan tepat. Berikut langkah dalam proses transfer embrio:
- Persiapan Obat dan Hormon: Pasien akan mengonsumsi obat kesuburan atau menerima suntikan hormon sesuai anjuran dokter. Obat ini bertujuan untuk merangsang produksi sel telur dan mendukung proses bayi tabung.
- Pemilihan Sel Telur: Di laboratorium, dokter akan memilih sel telur matang terbaik dari hasil pematangan di dalam kultur.
- Proses Pembuahan: Sel telur yang telah terpilih tercampurkan dengan sperma dalam media kultur untuk proses pembuahan. Ini berlangsung dalam wadah khusus untuk memastikan pembuahan yang optimal.
- Pengembangan Embrio: Setelah pembuahan, embrio akan berkembang selama sekitar 3 hingga 5 hari. Embrio yang telah mencapai tahap perkembangan yang baik akan dokter pindahkan ke dalam rahim.
- Transfer Embrio: Prosedur transfer embrio mirip dengan pap smear. Ada dua jenis transfer embrio, yaitu transfer embrio segar yang dilakukan sekitar 3 hingga 5 hari setelah proses kultur dan pembuahan. Embrio terbaik yang telah berkembang akan langsung pindah ke rahim. Kedua, transfer Embrio Beku, yaitu embrio yang berkualitas tinggi terbekukan untuk penggunaan di masa mendatang. Ketika akan ditransfer, embrio tersebut akan cair terlebih dahulu sebelum dipindahkan ke rahim.
- Proses Transfer: Dokter akan menggunakan spekulum untuk membuka dinding vagina dan memasukkan kateter melalui mulut rahim (serviks) menuju rahim. Dengan bantuan USG, dokter akan memastikan posisi embrio yang akurat di lapisan rahim (endometrium) sebelum transfer.
Dengan langkah-langkah ini, proses transfer embrio dapat berlangsung dengan presisi untuk meningkatkan kemungkinan keberhasilan kehamilan.
Pascaembrio Transfer
Setelah transfer embrio, Anda mungkin mengalami beberapa gejala seperti kram, kembung, atau keputihan. Ini adalah hal yang normal dan biasanya akan mereda setelah Anda beristirahat selama sekitar 24 jam.
Setelah 2 minggu, Anda perlu menjalani pemeriksaan untuk memeriksa hasil transfer embrio. Selama masa 2 minggu ini, dokter mungkin akan memberikan obat progesteron untuk membantu mendukung dan menjaga potensi kehamilan. Jika tubuh Anda sudah cukup mendapatkan hormon progesteron, penggunaan obat ini bisa berakhir.
Hasil transfer embrio bisa bervariasi tergantung pada metode yang digunakan. Transfer embrio segar memiliki peluang keberhasilan sekitar 23%, sedangkan transfer embrio beku sekitar 18%.
Jika transfer embrio segar tidak berhasil, embrio beku yang sudah disiapkan bisa digunakan sebagai alternatif. Selama proses transfer embrio segar, embrio juga sering dibekukan untuk digunakan jika diperlukan di masa depan. Tingkat keberhasilan transfer embrio juga dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti kondisi genetik, kesehatan reproduksi, dan latar belakang ras pasien.
Baca Juga: Ciri-ciri Implantasi Embrio Berhasil dalam Program IVF
Bila Anda dan pasangan sedang merencanakan transfer embrio, Ciputra IVF adalah pilihan yang tepat. Dengan tim medis yang profesional dan berpengalaman serta teknologi canggih, Anda akan mendapatkan perawatan terbaik untuk mendukung perjalanan menuju kehamilan. Kunjungi Ciputra IVF untuk layanan yang terpercaya dan hasil yang optimal.
Telah direview oleh Dr. dr. Sudirmanto, Sp.OG, SubSp-FER
Source:
- SBIVF. Embryo Transfer Procedure In IVF. Maret 2025.
- Wistim. Embryo Transfer. Maret 2025.