
05 Sep Lupus Adalah: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan
Lupus adalah sebuah penyakit kronis atau jangka panjang yang dapat menyebabkan peradangan dan nyeri. Penyakit ini umumnya tidak bersifat fatal, dan kemungkinan besar penderita dapat kembali hidup normal. Namun, tidak menutup kemungkinan beberapa diantaranya meninggal dunia akibat adanya komplikasi yang lebih serius.
Apa Itu Penyakit Lupus?
Lupus merupakan salah satu jenis penyakit autoimun, yang berarti sistem kekebalan tubuh mengalami kerusakan sehingga menyerang jaringan sehat bukannya infeksi penyakit. Penyakit ini paling sering memengaruhi bagian tubuh, seperti kulit, sendi, ginjal, dan jantung.
Ada empat jenis lupus, yaitu:
- Systemic lupus erythematosus (SLE), merupakan bentuk paling umum
- Cutaneous lupus adalah yang menyerang kulit
- Drug-induced lupus, penyakit mirip lupus yang disebabkan oleh obat-obatan
- Neonatal lupus, kondisi langka yang menyerang padi dari wanita penderita penyakit ini
Lupus memengaruhi banyak bagian tubuh sehingga akan menimbulkan berbagai gejala yang berbeda pula. Kondisi dapat ditangani dengan pengobatan medis. Cobalah untuk berdiskusi dengan dokter sebelum mengambil langkah pengobatan.
Baca Juga: Abortus Imminens Adalah: Ancaman Keguguran Saat Hamil Muda
Gejala Penyakit Lupus
Tanda-tanda atau gejala penyakit lupus akan muncul ketika penyakit kambuh. Setiap gejala akan berbeda tergantung bagian organ yang terkena infeksi, seperti:
- Kelelahan otot
- Nyeri otot dan sendi
- Demam
- Nyeri dada saat bernapas dalam-dalam
- Kepekaan terhadap sinar matahari
- Sariawan
- Masalah memori atau ingatan
- Ruam malar atau merah berbentuk kupu-kupu di area hidung dan pipi
- Sakit kepala
- Kerontokan rambut yang berlebihan
- Jari-jari terlihat pucat atau keunguan
- Radang sendi
Wanita cenderung memiliki gejala yang lebih ringan dibandingkan pria. Gejala umum lupus pada wanita adalah rambut rontok, peka terhadap sinar matahari, sariawan, radang sendi, dan ruam merah. Sedangkan pada pria gejala yang muncul adalah komplikasi kardiovaskular, darah rendah, penurunan berat badan, komplikasi ginjal, dan nyeri dada.
Baca Juga: Mengenal Infeksi Saluran Kemih pada Ibu Hamil
Penyebab Penyakit Lupus
Lupus dapat berkembang akibat beberapa faktor penyebab, seperti hormonal, genetik, lingkungan, atau kombinasi dari ketiga faktor. Inilah ketiga faktor penyebab penyakit yang perlu Anda waspadai:
1. Hormonal
Hormon adalah zat kimia yang diproduksi oleh tubuh yang bertugas untuk mengontrol dan mengatur aktivitas sel dan organ dalam tubuh. Menurut The Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyatakan bahwa wanita berusia 15 dan 44 tahun sembilan kali lebih rentan terkena lupus daripada pria. Produksi hormon estrogen pada wanita meningkatkan risiko kondisi autoimun. Banyak wanita mengalami gejala sebelum menstruasi dan selama kehamilan.
Baca Juga:
2. Genetik
Genetik diduga memiliki peran dalam merespon sistem kekebalan tubuh yang dapat berkontribusi pada perkembangan penyakit ini. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa adanya kemungkinan lebih tinggi seseorang mengembangkan penyakit jika ada anggota keluarga yang mengidapnya. Menurut studi, anak kembar identik memiliki peluang 24% terkena lupus jika salah satunya juga pengidap.
3. Lingkungan
Faktor lingkungan seperti paparan terhadap bahan kimia atau virus, dapat berkontribusi dalam memicu munculnya penyakit. Rokok dapat menyebabkan adanya mutasi genetik yang terkait dengan lupus. Paparan sinar matahari juga dapat memperburuk gejala. Selain itu, polusi-polusi udara lainnya juga menjadi faktor risiko berkembangnya penyakit lupus pada seseorang.
Baca Juga: Penanganan Endometriosis hingga Penyebab dan Komplikasinya
Pengobatan Penyakit Lupus
Lupus dapat berbahaya jika tidak diobati dan dibiarkan berkembang dalam tubuh. Tingkat keparahan penyakit ini dapat sangat bervariasi, mulai dari ringan hingga sangat buruk.
Gejala serius dan terus muncul merupakan penyakit yang paling sulit untuk diobati. Namun, tidak begitu banyak penyakit dengan gejala yang serius sehingga tidak memerlukan rawat inap. Segera konsultasi dan temui dokter jika Anda mengalami gejala-gejala yang tidak nyaman seperti di atas.
Pengobatan penyakit bertujuan untuk mengurangi peradangan dan melindungi organ dari kerusakan serta mencegah kambuhnya gejala. Setiap orang akan mendapatkan jenis pengobatan yang berbeda, tergantung dari jenis penyakitnya.
Pengobatan umum untuk lupus, di antaranya adalah:
- Hydroxychloroquine, obat antimalaria yang mengobati ruam dan gejala radang sendi
- Kortikosteroid dan immunosuppressants, obat yang menekan kekebalan tubuh untuk dapat mengendalikan peradangan
- Belimumab atau rituximab, obat yang berfungsi untuk mengatasi komplikasi penderita, seperti obat kejang, antibiotik, dan vitamin D
Selain itu, ada juga obat tablet steroid dan obat antiinflamsi, seperti ibuprofen. Dokter juga sering merekomendasikan modifikasi gaya hidup pada penderita.
Perubahan Gaya Hidup untuk Mengurangi Gejala Penyakit
Beberapa perubahan pola makan yang dapat membantu adalah mengonsumsi asam lemak omega-3, mengurangi konsumsi lemak jenuh, kurangi natrium, dan meminum vitamin D serta vitamin B. Perubahan gaya hidup lainnya adalah:
- Hindari merokok, rokok dapat merusak banyak organ tubuh dan memperburuk gejala.
- Konsumsi lebih sedikit alkohol, alkohol dapat menurunkan efektivitas obat-obatan dan memengaruhi kesehatan hati
- Lakukan olahraga sedang, seperti berjalan, berenang, pilates, dan yoga guna memperkuat tubuh.
- Kelola stres, mengurangi stres dan mengembangkan keterampilan dapat membantu mengurangi atau mencegah timbulnya flare-up.
Lupus adalah penyakit autoimun yang dapat menyerang berbagai organ tubuh. Gejalanya dapat bervariasi, mulai dari timbul rasa nyeri dada, demam, kerontokan rambut, hingga komplikasi kardiovaskular.
Baca Juga: Kondiloma Akuminata: Pengaruhnya pada Kesuburan Organ Reproduksi
Telah direview oleh dr Stanislaus Hatta
Source:
- Medical News Today. What are systemic lupus erythematosus (SLE) and other types of lupus?. Maret 2025
- Lupus Foundations of America. What Is Lupus?. Maret 2025
- NHS UK. LUPUS. Maret 2025