
25 Sep Bahaya Sering Masturbasi, Apa Efeknya pada Tubuh?
Bahaya masturbasi pada tubuh sering dikaitkan dengan masalah kesuburan, gangguan emosional, hingga kerontokan rambut. Padahal, rutin mengeluarkan sperma atau ejakulasi memiliki sejumlah manfaat yang baik bagi tubuh, seperti mengurangi stres, mengurangi risiko kanker prostat, dan membuat tidur menjadi lebih nyenyak. Seperti apa lengkapnya? Simak ulasan berikut.
Ejakulasi atau keluarnya sperma terjadi ketika seorang pria mencapai klimaksnya saat melakukan aktivitas seksual. Frekuensi ejakulasi atau mengeluarkan sperma dapat bervariasi pada setiap pria. Beberapa pria melakukannya secara teratur dan yang lainnya bersifat spontan tergantung pada keadaan tubuh masing-masing.
Mengeluarkan sperma setiap hari tidak berbahaya bagi tubuh, sebab sel sperma diproduksi secara rutin setiap harinya di dalam testis. Ketika ejakulasi, seorang pria sehat mampu melepaskan sekitar 15 hingga 200 juta sel sperma dalam setiap mililiter cairan semen yang terhasilkan. Kuantitas dan kualitas sel sperma dapat bervariasi, tergantung dari usia, gaya hidup, dan status kesehatan secara umum.
Baca Juga: Infertilitas pada Pria
Manfaat Ejakulasi Secara Teratur
Mengeluarkan sperma atau ejakulasi secara teratur merupakan bagian normal dari fungsi reproduksi pria yang dapat memberikan beberapa manfaat.
1. Peningkatan Kualitas Sperma
Penelitian menunjukkan bahwa mengeluarkan sperma secara teratur dapat meningkatkan kualitas sperma. Ketika ejakulasi, tubuh akan memproduksi sel sperma yang baru, sehingga sperma sebelumnya akan tergantikan. Sperma baru memiliki mobilitas yang lebih baik dan dapat meningkatkan keberhasilan pembuahan.
2. Mengurangi Risiko Kanker Prostat
Ejakulasi teratur dapat membantu mengeluarkan zat-zat yang berkaitan dengan kanker prostat dari tubuh sehingga mencegah penumpukan zat berbahaya. Studi dari Harvard University melaporkan bahwa pria yang ejakulasi 21 kali dalam sebulan memiliki risiko 20% lebih rendah untuk mengidap kanker prostat.
Studi yang serupa di Australia juga menemukan adanya penurunan risiko kanker prostat sebesar 36% bila pria melakukan ejakulasi secara teratur. Selain itu, dampak sering mengeluarkan sperma bagi tubuh adalah mengurangi peradangan dalam prostat yang merupakan salah satu faktor risiko kanker prostat.
3. Mengurangi Stres
Aktivitas seksual, termasuk ejakulasi dapat membantu mengurangi stres pada pria. Selama ejakulasi, otak melepaskan hormon endorfin, yang merupakan hormon kebahagiaan. Pelepasan hormon endorfin memiliki efek analgesik dan meningkatkan perasaan senang, sehingga membantu mengurangi stres.
4. Tidur Lebih Nyenyak
Ejakulasi dapat merangsang pelepasan hormon endorfin dan oksitosin yang memberikan efek relaksasi dan perasaan nyaman bagi tubuh. Pelepasan hormon tersebut dapat membantu menciptakan suasana hati yang lebih tenang dan santai, sehingga membuat tidur menjadi lebih nyenyak. Selain itu, beberapa pria merasa lebih rileks secara fisik setelah ejakulasi, sehingga dapat meningkatkan kualitas tidur dan lebih nyenyak.
Baca Juga: 6 Ciri-Ciri Sperma Tidak Sehat Wajib Tahu: Tips Meningkatkan Kualitas Sperma!
5. Meningkatkan Sistem Kekebalan
Dampak sering mengeluarkan sperma bagi tubuh lainnya adalah membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa melakukan aktivitas seksual secara teratur dapat meningkatkan kadar imunoglobulin A (AgA), yaitu antibodi yang berperan penting dalam melawan infeksi.
6. Peningkatan Kesehatan Kardiovaskular
Aktivitas seksual, termasuk ejakulasi sebagai bentuk latihan fisik ringan hingga sedang karena melibatkan otot dan energi. Jika secara teratur, kegiatan ini dapat melatih jantung, memperkuat otot jantung, dan meningkatkan sirkulasi darah ke seluruh tubuh, sehingga mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.
Apa yang Terjadi Jika Terlalu Sering Mengeluarkan Sperma?
Pada pria sehat, terlalu sering mengeluarkan sperma tidak memberikan dampak negatif yang signifikan. Meski demikian, terdapat sejumlah risiko yang dapat terjadi oleh pria jika terlalu sering mengeluarkan sperma, di antaranya:
1. Kelelahan Fisik
Bahaya masturbasi terlalu sering yang pertama adalah mengalami kelelahan secara fisik. Ketika ejakulasi, energi dan nutrisi penting, seperti protein dan mineral dikeluarkan bersama dengan sperma.
Jika ejakulasi sering dilakukan dan tidak ada cukup waktu untuk tubuh memulihkan energi serta nutrisi yang Hilang, maka akan terjadi kelelahan fisik. Kelelahan fisik yang berlebihan dapat memengaruhi kinerja sehari-hari, kualitas tidur, kemampuan konsentrasi, dan kesejahteraan secara umum.
2. Gangguan Fungsi Seksual
Terlalu sering mengeluarkan sperma berpotensi menyebabkan gangguan fungsi seksual. Gangguan fungsi seksual yang mungkin terjadi karena terlalu sering mengeluarkan sperma, yaitu disfungsi ereksi, penurunan gairah seksual, hingga kesulitan mencapai orgasme.
3. Kecemasan dan Rasa Bersalah
Aktivitas seksual, termasuk ejakulasi yang terlalu sering berpotensi menyebabkan kecemasan atau rasa bersalah pada beberapa pria. Terutama jika hal tersebut bertentangan dengan keyakinan pribadi, budaya, atau nilai-nilai moral yang dipegang oleh individu.
4. Kecanduan
Pada beberapa kasus, aktivitas seksual yang dilakukan secara berlebihan dapat menyebabkan kecanduan. Gangguan hiperseksualitas atau kecanduan melibatkan dorongan yang kuat dan sulit dihentikan untuk terlibat dalam aktivitas seksual, termasuk ejakulasi. Jika dibiarkan, kecanduan seksual dapat mengganggu rutinitas sehari-hari, pekerjaan, dan hubungan sosial.
Baca juga: Cara Membedakan Sperma Subur atau Tidak
Berapa Kali Dalam Seminggu Pria Harus Mengeluarkan Sperma?
Tidak ada jumlah pasti berapa kali seorang pria harus mengeluarkan sperma dalam seminggu. Frekuensi ejakulasi dapat bervariasi antara individu berdasarkan faktor-faktor seperti usia, kesehatan, tingkat hormon, gaya hidup, dan preferensi pribadi.
Sebagian pria merasa nyaman dengan ejakulasi beberapa kali dalam seminggu. Sementara yang lain mungkin merasa puas dengan frekuensi yang lebih jarang. Setiap orang memiliki preferensi dan kebutuhan yang berbeda terkait frekuensi ejakulasi. Oleh karena itu, menjaga keseimbangan dalam aktivitas seksual adalah kunci memiliki kesehatan seksual yang baik.
Apakah Sering Mengeluarkan Sperma (Ejakulasi Berpengaruh Terhadap Kesuburan Pria?
Bagi kebanyakan pria, sering mengeluarkan sperma tidak berdampak signifikan pada kesuburan, terutama jika pria tersebut memiliki kesehatan reproduksi yang baik. Meski demikian, sering mengeluarkan sperma dapat menyebabkan penurunan sementara jumlah dan motilitas sperma.
Oleh karena itu, pria yang akan menjalankan program hamil sebaiknya mengurangi frekuensi ejakulasi agar jumlah dan kemampuan bergerak sperma dapat pulih. Pertimbangkan juga untuk menerapkan gaya hidup sehat dan berkonsultasi dengan profesional jika Anda memiliki kekhawatiran tentang kesuburan.
Dampak sering mengeluarkan sperma bagi tubuh umumnya baik selama tidak dilakukan secara berlebihan. Jika anda memiliki pertanyaan seputar frekuensi ejakulasi, konsultasikan dengan dokter untuk mendapat saran yang tepat.
Telah direview oleh dr. Jessica Makeri
Source:
- Apa Perbedaan Antara Air Mani dan Sperma? dan 12 FAQ lainnya
- Frekuensi Ejakulasi dan Risiko Kanker Prostat Agresif: Temuan dari Studi Kasus-Kontrol
- Seberapa Sering Seorang Pria Harus Ejakulasi? Dan 8 Hal Lain yang Perlu Diketahui