Apa Itu Fibroid Rahim (Miom)? Penyebab, Gejala, Pengobatan

fibroid rahim

Apa Itu Fibroid Rahim (Miom)? Penyebab, Gejala, Pengobatan

Fibroid atau uterine fibroids adalah tumor jinak (non-kanker) yang tumbuh di dalam dinding rahim. Penyakit ini terdiri dari jaringan otot dan serat yang berbeda-beda dan bisa berkembang dalam berbagai ukuran, mulai dari yang sangat kecil hingga yang cukup besar.

Fibroid umum terjadi pada wanita dan biasanya muncul dengan gejala siklus menstruasi panjang hingga nyeri saat berhubungan seks. Artikel ini akan memberikan ulasan tentang fibroid rahim, jenis, penyebab, gejala, cara mengobati serta cara mencegahnya.

Apa Itu Fibroid Rahim?

Fibroid adalah pertumbuhan otot dan jaringan dalam uterus yang umum terjadi karena beberapa faktor. Pada banyak kasus, pertumbuhan fibroid dalam rahim tidak bersifat kanker.

Fibroid juga terkenal sebagai kondisi miom. Kondisi ini juga bisa tumbuh dan berkembang di dalam leher rahim, saluran tuba serta jaringan di dekat rahim.

Ukuran miom sangat bervariasi dari yang sangat kecil dan tak kasat mata hingga seukuran buah melon. Pada beberapa kasus parah, fibroid dapat tumbuh sangat besar sehingga membuat seseorang terlihat seperti sedang hamil.

Seorang wanita mungkin memiliki lebih dari satu tumor jinak ini yang berkembang di dalam atau di dekat rahimnya. Kondisi ini umum terjadi pada wanita dengan rentang usia 30 hingga 50 tahun.

Meski demikian, fibroid tidak akan tumbuh pada perempuan yang belum mengalami siklus menstruasi. Selain itu, kondisi ini juga jarang terjadi pada wanita yang sudah menopause.

Kondisi ini sebenarnya bisa menyusut atau tumbuh seiring berjalannya waktu. Ukuran fibroid dapat berubah secara tiba-tiba maupun terus menerus dalam jangka waktu yang dapat.

Namun, pada umumnya perubahan ukuran tumor jinak ini memiliki kaitan erat dengan jumlah hormon di dalam tubuh. Ketika Anda memiliki hormon yang cenderung tinggi, maka ukuran fibroid pun ikut membesar.

Sebaliknya, ukuran tumor jinak ini dapat ikut menyusut saat kadar hormon Anda turun seperti saat menopause.

Dampak Fibroid Rahim (Miom) pada Kesuburan

Miom muncul pada 5-10% wanita yang mengalami infertilitas dan bisa menjadi penyebab utama pada 1-2,4% kasus. Miom pada wanita dapat menghambat kehamilan dengan menghalangi saluran tuba atau mengganggu pergerakan sel telur dan sperma.

Selain itu, miom juga bisa menyebabkan perubahan bentuk rahim mengganggu keseimbangan hormon, serta mempengaruhi perkembangan dinding rahim sehingga menyulitkan implantasi embrio. Namun, masih ada perdebatan mengenai apakah miom benar-benar menjadi satu-satunya penyebab infertilitas.

Sebuah studi tahun 1999 menemukan bahwa wanita dengan miom memiliki tingkat kehamilan lebih rendah (11%) daripada mereka yang tidak memiliki miom (25%). Setelah miom terangkat, tingkat kehamilan meningkat menjadi 42%, menunjukkan bahwa miom memang berpengaruh terhadap kesuburan.

Perbedaan kista dan miom terletak pada asal dan sifatnya, kista adalah kantung berisi cairan yang bisa muncul di ovarium. Sedangkan miom adalah tumor jinak yang tumbuh dari dinding otot rahim.

Baca Juga: 5 Ciri-ciri Rahim Sehat yang Harus Diketahui

Jenis Fibroid Rahim atau Miom

Sama halnya dengan kondisi kesehatan lainnya karena fibroid adalah pertumbuhan otot dan jaringan dekat rahim, tentu ada beberapa jenis tumor jinak ini berdasarkan tempat mereka berkembang. Beberapa di antaranya ialah:

  • Intramural Fibroid atau salah satu jenis fibroid paling umum. Pertumbuhannya terjadi di antara otot-otot dalam rahim.
  • Submucosal Fibroid yang tumbuh tepat di bawah permukaan dalam rahim. Jenis ini cenderung lebih jarang ditemukan.
  • Subserosal Fibroid yang pertumbuhannya berada di bawah permukaan luar rahim. Jenis ini bisa bertumbuh sangat besar hingga ke dalam panggul.
  • Pedunculated Fibroid yang bertumbuh menyerupai jamur dan menempel pada rahim.

Miom juga dikategorikan berdasarkan ukurannya:

  • Miom kecil: Berdiameter hingga 5 cm (seukuran biji hingga ceri).
  • Miom sedang: Berdiameter hingga 10 cm (seukuran plum atau jeruk).
  • Miom besar: Berdiameter 10 cm atau lebih (seukuran jeruk bali besar atau melon kecil).

Penyebab Fibroid Rahim

Penyebab utama timbulnya fibroid rahim belum pasti. Akan tetapi, banyak peneliti beranggapan bahwa hormon estrogen dan progesteron memiliki andil besar dalam tumbuhnya tumor jinak.

Hal ini karena kondisi fibroid biasa terjadi pada wanita yang memiliki siklus menstruasi aktif dan umumnya akan mengecil pada usia menopause. Selain itu, perubahan hormon yang terjadi pada wanita hamil dapat menyebabkan pertumbuhan tumor jinak semakin besar.

Ada beberapa beberapa faktor bisa menjadi penyebab miom, seperti:

  • Struktur Jaringan (ECM): ECM adalah jaringan yang membantu sel menempel satu sama lain. Pada miom, jumlah ECM lebih banyak, membuatnya lebih padat dan berserat, serta berperan dalam penyimpanan faktor pertumbuhan yang dapat mempercepat perkembangan miom.
  • Perubahan Genetik: Miom sering memiliki mutasi gen yang berbeda dari sel otot rahim normal.
  • Pengaruh Hormon: Hormon estrogen dan progesteron yang berperan dalam penebalan dinding rahim saat siklus menstruasi juga dapat merangsang pertumbuhan miom. Setelah menopause, kadar hormon menurun, sehingga miom cenderung mengecil.
  • Faktor Pertumbuhan: Zat tertentu dalam tubuh, seperti insulin-like growth factor, dapat memengaruhi perkembangan miom.

Gejala Fibroid Rahim

Tumor jinak ini dengan ukuran kecil tidak menimbulkan gejala khusus. Akibatnya, kondisi ini banyak terabaikan oleh banyak wanita. Bila ukuran tumor jinak membesar, maka gejala umum yang terjadi bagi pengidapnya.

Berikut ciri-ciri wanita terkena miom:

  • Terasa penuh di bagian perut bahkan seperti kembung
  • Pendarahan dengan intensitas besar saat menstruasi
  • Menstruasi tidak kunjung usai
  • Sering buang air kecil karena lokasi fibroid yang menekan kandung kemih
  • Nyeri saat berhubungan seks
  • Sakit pinggang
  • Keputihan berlarut

Gejala fibroid umumnya akan berkurang atau menghilang sepenuhnya setelah pasien memasuki usia menopause akibat produksi hormon yang sudah berkurang. Meski demikian, tumor jinak ini dapat menyebabkan komplikasi, terutama pada pasien yang memiliki ukuran tumor jinak besar.

Kemungkinan seperti kemandulan bisa saja terjadi. Hal ini karena tumor jinak ini menghalangi sel telur yang sudah terbuahi untuk berkembang. Selain itu, di beberapa kasus yang jarang terjadi, tumor jinak ini dapat menyebabkan kesulitan proses persalinan bahkan keguguran.

Baca Juga: Abortus Inkomplit, Keguguran dengan Jaringan Janin Tersisa di Rahim

Cara Diagnosa Fibroid

Dokter memberikan diagnosa atas kondisi tumor jinak dari beberapa gejala umum yang terjadi pada pasien. Namun, ada beberapa tes untuk diagnosa fibroid yang lebih optimal, yaitu:

Cara Mengobati Fibroid Rahim

Pengobatan miom tergantung pada ukuran, jumlah, lokasi, serta gejala yang dialami. Tidak semua kasus memerlukan perawatan khusus. Hanya sekitar 10-20% penderita yang membutuhkan penanganan medis. Berikut beberapa opsi pengobatan yang bisa dipertimbangkan:

1. Obat-obatan

Jika miom menyebabkan nyeri atau perdarahan berlebih saat menstruasi, beberapa jenis obat bisa digunakan. Obat pereda nyeri dapat membantu mengurangi kram menstruasi.

Sedangkan pil KB atau alat kontrasepsi dalam rahim (IUD) yang mengandung hormon bisa membantu mengontrol perdarahan. Ada juga obat dari kelompok GnRH agonist yang dapat mengecilkan ukuran miom dan menghentikan sementara siklus menstruasi.

Namun, penggunaan obat ini biasanya dibatasi maksimal enam bulan karena efek sampingnya, dan setelah penghentian, miom bisa kembali ke ukuran semula.

2. Uterine Fibroid Embolization (UFE)

Prosedur ini bertujuan untuk mengurangi ukuran miom dengan menghentikan aliran darah ke tumor. Caranya, dokter akan menyuntikkan partikel kecil ke pembuluh darah yang memberi makan miom sehingga miom kekurangan nutrisi dan lama-kelamaan menyusut.

Metode ini untuk mengatasi gejala berat seperti anemia akibat perdarahan berkepanjangan, nyeri menstruasi hebat, atau tekanan pada kandung kemih yang menyebabkan sering buang air kecil.

3. Endometrial Ablation

Prosedur ini dengan menghancurkan lapisan dalam rahim untuk mengurangi perdarahan menstruasi yang berlebihan. Metode ini cepat dan bisa dilakukan di ruang praktik dokter tanpa perlu rawat inap.

Namun, endometrial ablation biasanya direkomendasikan bagi wanita yang tidak berencana hamil lagi karena bisa mempengaruhi kesuburan.

4. Terapi MRI Berpanduan Ultrasound

Teknologi MRI untuk mengarahkan gelombang ultrasound yang fokus ke miom sehingga jaringan tumor menyusut tanpa perlu operasi. Metode ini efektif untuk mengurangi gejala miom tanpa prosedur invasif.

5. Operasi

Jika miom mengganggu kesuburan atau menyebabkan gejala berat, operasi bisa menjadi pilihan. Miomektomi adalah prosedur pengangkatan miom tanpa mengangkat rahim, sehingga masih memungkinkan kehamilan di masa depan. Tindakan ini bisa melalui beberapa cara, tergantung pada lokasi dan ukuran miom:

  • Laparoskopi: Operasi dengan sayatan kecil di perut menggunakan alat khusus.
  • Histeroskopi: Pengangkatan miom melalui vagina menggunakan alat kamera kecil.
  • Laparotomi: Operasi dengan sayatan lebih besar di perut, biasanya untuk miom berukuran besar atau jumlahnya banyak.
  • Operasi robotik: Metode modern yang lebih presisi dan minim risiko.

Cara Mencegah Fibroid

Fibroid adalah kondisi pertumbuhan otot dalam rahim yang pemicunya belum pasti. Jadi, belum ada cara mencegah tumor jinak ini yang sudah terbukti oleh studi khusus.

Meski demikian, menjalani pola hidup sehat seperti rutin berolahraga dan mengonsumsi makanan sehat dapat membantu wanita terhindar dari penyakit organ reproduksi. Menjaga keseimbangan berat badan juga bisa membuat siklus menstruasi lebih lancar.

Akibatnya, wanita terhindar dari ragam komplikasi organ reproduksi. Untuk masalah kesehatan, dokter juga tidak menyarankan konsumsi alkohol serta merokok.

Baca Juga: Apakah Kista Memengaruhi Kesuburan Wanita?

Itulah informasi terkait fibroid, gejala, cara mengobati dan cara mencegahnya yang harus Anda ketahui. Jika Anda memiliki gejala di atas, sebaiknya konsultasikan ke Ciputra IVF terdekat.

Di sana, Anda bisa mendapatkan penanganan yang sesuai. Ciputra IVF menawarkan layanan kesehatan lengkap, mulai dari konsultasi dengan dokter kandungan hingga tes kesuburan.

Anda dapat memeriksa jadwal dokter di Ciputra IVF dan membuat janji dengan mudah dan cepat melalui layanan WhatsApp. 

Telah direview oleh dr Steffe Lie

Tags: